Rabu, 22 Januari 2014

Analisis Penggunaan Bahasa Gaul

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam membentuk masyarakat. Bahasa dalam lingkup masyarakat akan selalu mengalami pergerakan dan perubahan. Bahasa pun akan mengikuti pergerakan dan perubahan budaya dalam sebuah masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, pemakaian bahasa di kalangan remaja juga mengalami perkembangan. Hal ini memicu munculnya bahasa gaul. Memaparkan bahwa bahasa gaul memicu munculnya kecenderungan untuk memakai bahasa prokem atau slang yang memiliki kesan santai dan tidak kaku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosakata, struktur kalimat, dan intonasi.

Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara mereka. Penggunaan bahasa gaul oleh kalangan remaja memiliki banyak kemenarikan jika dicermati secara mendalam. Bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan tersebut akan menciptakan suasana khusus dalam proses komunikasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:

  1. Bahasa gaul muncul dan digunakan oleh masyarakat dan bahasa gaul sifatnya asing bagi masyarakat lain di luar pemakainya;
  2. Bahasa gaul berbeda dengan bahasa sandi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu;
  3. Bahasa gaul memiliki ciri tersendiri dalam penggunaannya yang berbeda dengan bahasa masyarakat pada umumnya;
  4. Bahasa gaul mempunyai sifat-sifat kerahasiaan tertentu bagi masyarakat di luar pemakainya;
  5. Bahasa gaul berdampingan dengan bahasa yang telah lazim, dan biasanya digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

Remaja sering menggunakan bahasa spesifik yang dikenal dengan bahasa gaul di dalam komunikasinya sehari-hari. Remaja memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut dengan tahap formal operasional. Piaget menambahkan, bahwa tahapan ini merupakan tahapan tertinggi dalam perkembangan kognitif manusia.

Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasa remaja juga mengalami peningkatan pesat. Kosakata remaja terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan dengan topik yang lebih kompleks. Remaja mulai peka dengan kata-kata yang memiliki makna ganda. Mereka mulai menyukai penggunaan majas metafora, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Terkadang mereka menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Bahasa seperti inilah yang kemudian banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul. Media cetak maupun media elektronik termasuk sarana dalam memperkenalkan bahasa gaul. Bahasa gaul dalam pemakaiannya berbentuk macam-macam, di antaranya bahasa gaul yang digunakan dalam stiker, film, novel, cerpen, tabloid, majalah, radio, internet, dan pada saat komunikasi Short Messages Service (SMS).

Peneliti juga menemukan pemakaian bahasa gaul yang digunakan dalam wacana cerpen remaja  Gaul bisa dikatakan sebagai salah satu tabloid remaja ternama. Cerpen merupakan salah satu rubrik yang banyak menggunakan bahasa gaul. Sasaran utama tabloid Gaul adalah pembaca remaja, jadi sangat wajar jika di dalam rubriknya, terdapat banyak variasi bahasa khususnya bahasa gaul. Pemakaian bahasa gaul dalam cerpen, tampak sekali pada dialog-dialog yang diucapkan para tokohnya. Dialog yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku. Penulis menggunakan bahasa Indonesia baku dalam memberikan penjelasan kepada pembaca di setiap cerpennya.

Namun, ketika tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita itu berbicara, penulis biasanya menggunakan bahasa gaul dalam setiap tuturannya. Ragam bahasa gaul dalam cerpen merupakan kreativitas dalam bahasa yang dilatarbelakangi oleh faktor sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pembacanya. Faktor sosial itu berdasarkan pada usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, profesi, dan sebagainya. Penerapan bahasa gaul dalam cerpen belum banyak diketahui oleh orang lain di luar pemakainya sebab bahasa gaul memiliki karakteristik tertentu yang hanya berlaku pada bahasa tersebut dan diketahui oleh pembacanya.

Ada berbagai pemakaian kata dalam bahasa gaul pada bahasa gaul sehari-hari, misalnya pemakaian kata boring, garing, bete, lebay, cuek, dan sebagainya. Untuk memperjelas ragam di atas, maka dapat diperhatikan contoh ragam bahasa gaul di bawah ini:

  1. (1) “Namanya Budi, memiliki semua yang membuat para cowok ciut” .
    (1a) “Namanya Budi, memiliki semua yang membuat para lelaki tampan”
  2. (2) “Diembat orang lain, mewek loe!”
    (2a) “Diambil orang lain, menangis kamu!”
  3. (3) “Kalo band Gangway, lo bisa cingcay ama gue...”
    (3a) “Kalau band Gangway, kamu bisa bicara sama saya...”

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk memilih judul “Analisis Penggunaan Bahasa Gaul yang sebenarnya “.

1.2. Pembatasan Masalah

Permasalahan bahasa gaul bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Untuk memperoleh analisis yang lebih fokus dan spesifik, masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi dalam penggunaan bentuk satuan lingual bahasa gaul dalam padanan kosakata bahasa gaul dengan bahasa Indonesia dalam wacana cerpen dan proses pembentukan satuan lingual bahasa gaul dalam wacana cerpen, dan penulis mencoba menyisipkan bahasa gaul yang digunakan dalam SMS.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah bentuk-bentuk satuan lingual bahasa gaul dalam kata bokap dan bencong merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci?
  2. Bagaimanakah padanan kosakata bahasa gaul dengan bahasa Indonesia bentuk kata enggak oke, biasa kita sebut cupu?
  3. Bagaimanakah proses pembentukan satuan lingual bahasa gaul kamus bahasa Indonesia?
  4. Bagaimanakah penggunaan bahasa gaul dalam SMS di lingkungan masyarakat?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk satuan lingual bahasa gaul yang sebenarnya pada kamus besar bahasa Indonesia
  2. Untuk mendeskripsikan padanan kosakata satuan lingual bahasa gaul dengan kosakata bahasa Indonesia bahasa gaul yang sebenarnya pada kamus besar bahasa Indonesia.
  3. Untuk mendeskripsikan proses pembentukan satuan lingual bahasa gaul yang sebenarnya pada kamus besar bahasa Indonesia.
  4. Untuk mengetahui sejauh mana bahasa gaul digunakan dalam SMS yang dikenal sebagai bahasa gaul AKRONIM.

1.5 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian harus dapat memberikan manfaat kepada pembacanya, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, manfaat tersebut antara lain:

  1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang analisis penggunaan bahasa gaul yang sebenarnya.
  2. Manfaat praktis Melalui pemahaman tentang penggunaan bahasa gaul yang sebenarnya, pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana dalam memperbaiki fungsi diri.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Temuan Data

Bahasa gaul tidak hanya muncul belakangan ini saja, tapi sudah muncul sejak awal 1970-an. Waktu itu bahasa khas anak muda itu biasa disebut bahasa prokem atau bahasa okem. Salah satu kosakata bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah "bokap". Bahasa okem awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar orang-orang di luar komunitas mereka tidak mengerti. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan maupun yang telah mereka lakukan. Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan preman pun ikut-ikutan menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari-hari sehingga bahasa okem tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Kalau tidak percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu tidak mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin. Kalau mereka tidak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan anak gaul.

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian memperkaya bahasa gaul. Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering enggak beraturan alias enggak ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk sebuah lawakan yang tidak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang tidak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru. Ini berbeda dengan bahasa okem dan bahasa bencong yang populer di tahun 1970-an. Misalnya, kata bokap dan bencong merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci.

Contoh-contoh di atas bisa dibilang pembentukan kata yang beraturan. Ada juga bentukan kata yang tidak beraturan, jadi tidak bisa dibikin rumusnya. Misalnya kata cabut yang kemudian jadi bacut. Artinya pergi atau berangkat. Bisa juga diartikan lari atau kabur bila diucapkan dengan intonasi tinggi dan panjang (Cabuuut...!). Susah kan, menghubung-hubungkan kata pergi, berangkat, lari, atau kabur dengan kata cabut. Contoh lainnya kata kece untuk cantik. Coba deh dikutak- katik, siapa tahu bisa dibuatkan rumusnya.

Istilah dalam bahasa gaul sekarang ini kayaknya cenderung ke arah yang tidak beraturan itu atau dengan menyingkat kata Misalnya kalau kita mendengar ada orang yang bilang "macan tutul di Gedung MPR, pamer paha di jalan tol" tentu itu bukan menunjukkan arti sebenarnya. Tidak ada macan tutul di MPR dan tidak ada cewek-cewek pakai rok mini di jalan tol. Tapi maksud dari kalimat tersebut: "macet total di depan Gedung MPR dan padat merayap tanpa harapan di jalan tol".

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode padan. Karena analisis data yang alat penentunya berada diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau bahasa yang sedang diteliti.  Tujuan analisis data dengan metode ini adalah untuk menentukan kejadian atau identitas objek peneliti. Identitas sesuatu kebahasaan yang dijadikan objek penelitian itu ditentukan berdasarkan tingginya padan kesepadanan, keselarasan, kesesuain, kecocokan, atau kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus menjadi pembakunya.

3.2 Objek Penelitian

Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara mereka. Penggunaan bahasa gaul oleh kalangan remaja memiliki banyak kemenarikan jika dicermati secara mendalam. Bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan tersebut akan menciptakan suasana khusus dalam proses komunikasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:

  1. Bahasa gaul muncul dan digunakan oleh masyarakat dan bahasa gaul sifatnya asing bagi masyarakat lain di luar pemakainya;
  2. Bahasa gaul berbeda dengan bahasa sandi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu;
  3. Bahasa gaul memiliki ciri tersendiri dalam penggunaannya yang berbeda dengan bahasa masyarakat pada umumnya;
  4. Bahasa gaul mempunyai sifat-sifat kerahasiaan tertentu bagi masyarakat di luar pemakainya;
  5. Bahasa gaul berdampingan dengan bahasa yang telah lazim, dan biasanya digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

3.3 Sumber Data

Dari data tersebut saya mengambil data ini dari bahasa yang saya dengar dari para bencong-bencong salon. Dan cara berkomunikasi anak muda jaman sekarang dari SMS teman dekat yang satu profesi dengan saya yaitu mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung, tetapi bahsa pada zaman sekarang yang digunakan membolak-balik kata dan menambah kata-kata yang lain.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Media cetak maupun media elektronik termasuk sarana dalam memperkenalkan bahasa gaul. Bahasa gaul dalam pemakaiannya berbentuk macam-macam, di antaranya bahasa gaul yang digunakan dalam stiker, film, novel, cerpen, tabloid, majalah, radio, internet, dan pada saat komunikasi Short Messages Service (SMS). Peneliti juga menemukan pemakaian bahasa gaul yang digunakan dalam wacana cerpen remaja Gaul bisa dikatakan sebagai salah satu tabloid remaja.

3.5 Teknik Analisis Data

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian memperkaya bahasa gaul. Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering enggak beraturan alias enggak ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk sebuah lawakan yang enggak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang enggak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru.

3.6 Metode Penyajian hasil Analisis Data

Pemakaian bahasa gaul dalam cerpen, tampak sekali pada dialog-dialog yang diucapkan para tokohnya. Dialog yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku. Penulis menggunakan bahasa Indonesia baku dalam memberikan penjelasan kepada pembaca di setiap cerpennya. Namun, ketika tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita itu berbicara, penulis biasanya menggunakan bahasa gaul dalam setiap tuturannya. Ragam bahasa gaul dalam cerpen merupakan kreativitas dalam bahasa yang dilatarbelakangi oleh faktor sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pembacanya.

Faktor sosial itu berdasarkan pada usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, profesi, dan sebagainya. Penerapan bahasa gaul dalam cerpen belum banyak diketahui oleh orang lain di luar pemakainya sebab bahasa gaul memilikikarakteristik tertentu yang hanya berlaku pada bahasa tersebut dan diketahui oleh pembacanya.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data Dengan Metode Padan

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Kita pasti sering mendengar istilah-istilah gaul seperti cupu, jayus, atau jasjus, dan sebagainya. Bahkan mungkin kita sendiri sering menggunakannya dalam obrolan sehari-hari dengan teman-teman. Sebagai anak gaul, ya kita sih senang-senang saja menggunakan kosakata barn yang enggak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Paling- paling guru bahasa Indonesia atau orangtua kita saja yang agak risi kalau kebetulan mereka mendengarnya. Seharusnya mereka tidak perlu merasa terganggu mendengar bahasa gaul remaja zaman sekarang. Toh di saat mereka muda dulu, mereka juga punya bahasa gaulnya sendiri. Iya, bahasa gaul tidak hanya muncul belakangan ini saja, tapi sudah muncul sejak awal 1970-an. Waktu itu bahasa khas anak muda itu biasa disebut bahasa prokem atau atau bahasa okem. Salah satu kosakata bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah "bokap". Bahasa prokem awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar orang-orang di luar komunitas mereka tidak mengerti. Dengan begitu, mereka enggak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan maupun yang telah mereka lakukan.

Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan preman pun ikut-ikutan menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari-hari sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Kalau enggak percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu enggak mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin. Kalau mereka enggak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan anak gaul. Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan sendiri bahasa rahasia mereka.

Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian memperkaya bahasa gaul. Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak beraturan alias enggak ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk sebuah lawakan yang tidak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang tidak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru.

Ini berbeda dengan bahasa okem dan bahasa bencong yang populer di tahun 1970-an. Misalnya, kata bokap dan bencong merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci.

Ada beberapa bahasa lain yang sering digunakan oleh para bencong atau banci diantaranya:

Akika = Aku

Begindang = Begitu

Belalang = Beli

Belenjong = Belanja

Beranak Dalam

Kubur = Berak

Cacamarica = Cari

Cucok = Cocok

Cumi = Cium

Capcus = Pergi

Diana = Dia

Endaaaaaaaaaang = Enak

Eike = Aku

Ember = Emang

Gilingan = G1la

Hamidah = Hamil

Hima Layang = Hilang

Jali-Jali = Jalan-Jalan

Jayus = joke-garing

Jijay Markijay = Jijik

Kanua = Kamu

Kawilarang = kimpoi

Kesindaaaang = Kesini

Kemindang = Kemana

Kencana = Kencing

Kepelong = Kepala

Kesandro = Kesana

Krejong = Kerja

Lambreta = Lambat

Lapangan Bola = Lapar

Lekong = Laki-laki

Maharani = Mahal

Makarena = Makan

Maluku = Malu

Mandole = Mandi

Mataram = Mati

Mawar = Mau

Merekah = Marah

Metong = Mati

Minangan = Minum

Motorola = Motor

Mukadima = Muka

Mursida = Murah

Nanda = Nanti

Naspro = Nasi

Organ = Orang

Organ Tunggal = Orang Tua

Pere = Perempuan

Pertiwi = Perut

Piur = Pergi

Rambutan = Rambut

Sastra = Satu

Sekong = Sakit

Sepong = Siapa

Sirkuit = Sedikit

Soraya Perucha = Sakit

Perut Tinta = Tidak

Titi DJ = Hati-hati di jalan

EGPCC= emang gw pikirin cuih cuih...

SDMB=sori dori mori bow

Akikah lapangan bola = aku lapar bo'

LUPUS = Lupain Pacar Utamakan Selingkuh

panasonic = panas

pecongan = pacaran

4.2 Analisis Data Menggunakan Teknik Sisip

Ada banyak ragam bentukan bahasa gaul. Berikut ini penjelasan singkat beberapa metode atau rumus dalam membentuk atau memodifikasi kata.

  1. Tambahan awalan ko.
    Awalan ko bisa dibilang sebagai dasar pembentukan kata dalam bahasa okem. Caranya, setiap kata dasar, yang diambil hanya suku kata pertamanya. Tapi suku kata pertama ini huruf terakhirnya harus konsonan. Misalnya kata preman, yang diambil bukannya pre tapi prem. Setelah itu tambahi awalan ko, maka jadi koprem. Kata koprem ini kemudian dimodifikasi dengan menggonta-ganti posisi konsonan sehingga prokem. Dengan gaya bicara anak kecil yang baru bisa bicara, kata prokem lalu mengalami perubahan bunyi menjadi okem.

    Contoh lainnya:

    Mati - komat (ko+mat) – mokat
    Bini - kobin (ko+bin) – bokin
    Beli - kobel (ko+bel) – bokel
    Bisa - kobis (ko+bis) – bokis

    Dengan metode yang sama, waria di Jawa Timer mengganti awalan ko dengan si
  2. Kombinasi e + ong
    Kata bencong itu bentukan dari kata banci yang disisipi bunyi dan ditambah akhiran ong. Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan e. Huruf vokal pada suku kata kedua digani ong.

    Contoh lain:

    Makan – Mekong Sakit – sekong
    Laki – lekong Lesbi – lesbong
    Mana – menong

    Ada juga waria yang kemudian nengganti tambahan ong dengan es sehingga bentukan katanya

    Banci – bences Laki – lekes
  3. Tambahan sisipan Pa/pi/pu
    Setiap kata dimodifikasi dengan penambahan pa/pi/pu/pe/po pada setiap suku katanya. Maksudnya bila suku kata itu bervokal a, maka ditambahi pa, bila bervokal i ditambahi pi, begitu seterusnya.

    Contoh:

    Mati - ma (+pa) ti(+pi) – mapatipi Cina - ci (+pi) na (+pa) – cipinapa
    Gila - gi (+pi) la(+pa) – gipilapa
    Tilang - ti (+pi) la(+pa)ng – tipilapang

    Bahasa gaul dengan bentukan kata macam ini rasanya merepotkan. Memang sih sebagai bahasa sandi atau bahasa rahasia mungkin cukup ampuh. Tapi enggak praktis. Bayangkan saja sebuah kata yang tadinya terdiri dari dua suku kata jadi empat suku kata. Jadi terlalu panjang mengucapkannya.
  4. Sisipan in

    Pernah dengar istilah lines? Lines itu artinya 'lesbi'. Rumusnya, setiap suku kata pertama disisipi in. Kata les-bi disisipi -in jadi 1(in)es b(in)I = linesbini. Biar gampang sering disingkat jadi lines saja.

    Contoh lain:

    Banci - b(in)an-c(in)i – binancini
    Mandi - M(in)an-d(in)i – Minandini
    Toko - t(in)o-k(in)o – tinokino
    Homo - h(in)o-m(in)o – hinomino

Contoh-contoh di atas bisa dibilang pembentukan kata yang beraturan. Ada juga bentukan kata yang enggak beraturan, jadi enggak bisa dibikin rumusnya. Misalnya kata cabut yang kemudian jadi bacut. Artinya pergi atau berangkat. Bisa juga diartikan lari atau kabur bila diucapkan dengan intonasi tinggi dan panjang (Cabuuut...!). Susah kan, menghubung-hubungkan kata pergi, berangkat, lari, atau kabur dengan kata cabut. Contoh lainnya kata kece untuk cantik. Coba deh dikutak- katik, siapa tahu bisa dibuatkan rumusnya.

Istilah dalam bahasa gaul sekarang ini kayaknya cenderung ke arah yang enggak beraturan itu atau dengan menyingkat kata Misalnya kalau kita mendengar ada orang yang bilang "macan tutul di Gedung MPR, pamer paha di jalan tol" tentu itu bukan menunjukkan arti sebenarnya. Enggak ada macan tutul di MPR dan enggak ada cewek-cewek pakai rok mini di jalan tol. Tapi maksud dari kalimat tersebut: "macet total di depan Gedung MPR dan padat merayap tanpa harapan di jalan tol".

4.3 Masuk KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Bahasa gaul rupanya tidak cuma menarik buat para penggunanya, tapi juga menarik untuk diseminarkan. Buktinya kira-kira setahun yang lalu pernah digelar acara diskusi "Bahasa Slang, Bahasa Gausl dalam Dinamika Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing" di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Yang jadi pembicaranya, antara lain, seniman Remy Silado dan Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono.

Pak Dendy bilang, bisa saja istilah-istilah gaul dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang akan diterbitkan pada tahun 2008. Di samping itu, Pusat Bahasa Depdiknas pun akan mengeluarkan KBBI yang hanya memuat istilah-istilah baku. Dengan kata lain, kalau inisiatif Pak Dendy ini terlaksana, tahun 2008 nanti akan ada dua versi KBBI. Salah satunya akan mencantumkan istilah-istilah gaul. Kayaknya rencana Pusat Bahasa mencantumkan istilah gaul dalam KBBI bukan omong kosong. Indikasinya sudah kelihatan kok. Beberapa bulan lalu lembaga ini pernah merilis tentang asal-usul istilah gaul. Dari istilah nih ye, memble, kece, bo, nek, jayus, jaim, sampai gitu loh Hebat kan mereka bisa menemukan siapa saja orang pertama yang menciptakan/menggunakan atau memopulerkan istilah-istilah tersebut. Nah, kita masih ada waktu setahun lebih untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk dicantumkan dalam KBBI.

4.4 Analisis Bahasa SMS

Anda pengguna handphone? Gemar mengirim pesan dengan Short Messages Service atau SMS? Daripada mengirim pesan dengan kata-kata panjang, mengapa tidak mencoba menggunakan singkatan umum dalam dunia SMS? Penggunaan singkatan ini, akan membuat anda terlihat semakin gaya, sekalian bikin doi penasaran. Belajar, yuk...

Kamus SMS ini diadopsi dari Bahasa Inggris, karena memang ekspresi-ekspresi dalam Bahasa Inggrislah yang selama ini digunakan dalam sarana komunikasi SMS atau chatting di internet. Umumnya merupakan kependekan kalimat atau gabungan huruf awal dari kata yang dimaksud. Namun, ada juga yang dipadu dengan angka dan simbol. Gampang dihafal, koq!

A

AAM = As a matter of fact (Sebenarnya)

ADctd 2 L = Addicted to Love (Mabuk kepayang)

AFA = As far as (Sejauh ini)

AKA = Also known as (dikenal juga sebagai)

AL I Wan is U = All I want is You (Hanya kau yang kuinginkan)

AML = All my love (Seluruh cintaku)

ASAP = As soon as possible (Secepat mungkin)

ATB = All the best (Yang terbaik)

ATW = At the weekend (Di akhir pekan)

AWHFY = Are we having fun yet (Sudah senang-senang belum?)

B

B4 = Before (Sebelum)

BFN = Bye Bye for now (Sampai jumpa)

BBS = Be back soon (Segera kembali)

BBSD = Be back soon darling (Segera kembali, Sayang)

BCNU = Be seein' you (Sampai nanti)

BF = Boyfriend (Pacar)

BGWM = Be gentle with me (Jangan kasar padaku)

BMW = Be my wife (Maukah kau jadi istriku)

BRB = Be right back (Segera kembali)

BTW = By the way (Omong-omong)

C

Cm = Call me (Telepon aku)

Cu = See you (Sampai jumpa)

CUIMD = See you in my dreams (Sampai jumpa dalam mimpi)

Cul = See you later (Sampai ketemu lagi)

CUL8R = See you later (sampai ketemu lagi)

D

Dk = Don' t know (Tak tahu)

Dur? = Do you remember (Kau ingat?)

E

E2eg = Ear to ear grin (Menyeringai lebar)

EOD = End of discussion (Akhir perbincangan)

EOL = End of lecture (Akhir perkuliahan)

F

F? = Friends (Kawan)

F2F = Face to face (Berhadapan)

F2T = Free to talk (Bebas Bicara)

FITB = Fill in the Blank (Isi titik-titik, isi sendiri bagian yang kosong)

FYEO = For your eyes only. (Rahasia)

FYA = For your amusement (Untuk senang-senang)

FYI = For your information (Sebagai informasi)

G

GF = Girlfirend. (Pacar)

GG = Good Game (Ucapan ketika kedua pihak yang berseteru selesai melakukan
pertandingan)
Gr8 = Great (bagus)

GSOH = Good Salary, Own Home (Gaji OK, punya rumah)

GTSY = Glad to see you (Senang bertemu denganmu)

H

h2cus = Hope to see you soon (Kuharap kita akan segera bertemu lagi)
H8 = Hate (Benci)

HAGN = Have a good night (Selamat tidur)

HAND = Have a nice day (Selamat bersenang-senang)

hbtu = Happy birthday to you (Selamat ultah)

HldMeCls = Hold me close (Peluk aku erat-erat)

Ht4U = Hot for You ("Panas" untukmu)

H&K = Hugs and Kisses (Peluk cium)

I

IDK = I don't know (Aku tak tahu)

IIRC = If I recall correctly (Kalau tidak salah ingat)

IK = I know (Aku tahu)

ILU = I love you (Aku cinta kamu)

IMHO = In my humble opinion (Menurutku)

IMI = I mean it (Aku sungguh-sungguh)

IMBLuv = It must be Love (Ini pasti cinta)

IOW = In other words... (Dengan kata lain.)

IOU = I owe you (Aku berhutang padamu)

IUSS = If you say so (Baiklah)

J

J4F = Just for fun (Sekedar bersenang-senang)

JFK = Just for kicks (Iseng-iseng)

JstCllMe = Just call Me (Telepon saja aku)

K

KC = Keep cool (Tetap tenang, jangan langsung marah, dst)

KHUF = know how you feel (aku mengerti perasaanmu)

KIT = Keep in touch (hubungi aku terus)

KOTC = Kiss on the cheek (Cium pipi)

KOTL = Kiss on the lips (Cium bibir)

L

L8 = Late (Telat, malam)

L8r = Later (Nanti)

Lol = Laughing out loud (Tertawa terbahak-bahak)

TNC = Long time no see (Lama tak jumpa)

LtsGt2gthr = Lets get together (Kita ketemu yuk)

M

M$ULkeCrZ = Miss you like Crazy! (Rindu kamu setengah mati)

M8 = Mate (Kawan, pasangan)

MC = Merry Christmas (Selamat Natal)

MGB = May God Bless (Semoga Tuhan Memberkati)

Mob = Mobile (Mobil, bergerak)

MYOB = Mind your own Business (Jangan ikut campur)

N

NA = No access (Tak boleh masuk, tak ada akses)

NC = No comment (Tak ada komentar)

NWO = No way out (Tak ada jalan keluar)

O

O4U = Only for you (Hanya untukmu)

OIC = Oh, I see. (Oh, begitu.)

OTOH = On the other hand (Di sisi lain)

P

PCM = Please call me (Tolong telepon aku)

PPL = People (Orang-orang)

Pls = Please

Q

QT = Cutie (Orang yang Lucu, imut, keren)

R

R = Are

RMB = Ring my Bell (Aku tak ingat, tolong ingatkan aku)

ROTFL = Roll on the floor laughing (Tertawa terpingkal-pingkal)

RU? = Are you? (Kamu?)

RU OK? = Are you Ok? (Kamu baik-baik saja?)

S

SC = Stay cool (Tenanglah.)

SETE = Smiling Ear to Ear (Tersenyum lebar)

SO = Significant Other (Pendamping)

SOL = Sooner or later (Cepat atau lambat)

SME1 = Some One (Seseorang)

SRY = Sorry (Maaf)

SWALK = Sent with a loving Kiss (Dikirim dengan cium mesra)

SWG = Scientific Wild Guess (Tebakan ilmiah)

T

T+ = Think positive (Berpikir positif)

T2ul = Talk to you later (Nanti kita bicara lagi ya.)

TDTU = Totally devoted to you (Cinta mati padamu)

Thx = Thanks (Terima kasih)

T2Go = Time to Go (Waktunya berpisah)

TIC = Tongue in Cheek (Ramah)

TMIY = Take me I'm yours (Aku milikmu)

TTFN = Ta ta for now. (Sampai jumpa)

U

U = You (Kamu)

UR = You are (Kamu)

URT1 = You are the one (kamulah orangnya)

V

VRI = Very (Sangat)

W

W4u = Waiting for you (Menantimu)

WAN2 = Want to (Ingin)

WLUMRyMe = Will you marry Me? (Maukah kau menikah denganku?)

WRT = With respect to (Salam hormat untuk)

WUWH = Wish you were here (Andai kau di sini.)

X

X! = Typical Woman (Wanita biasa)

X = Kiss (Cium)

XclusvlyUrs = Exclusively Yours (Milikmu seorang)

Y

Y! = Typical Man (Pria biasa)

YBS = You'll be Sorry (Kau akan menyesal)

Z

Zzzz = Sleep (Tidur)

Campuran Angka, Simbol dan Huruf

  • :) atau :-) = Happy, smile (Senang, gembira, tersenyum)
  • :)) atau :-)) = Laughing (Ngakak)
  • :( atau :-( = Sad, bad (Sedih)
  • :(( atau :-(( = Crying (Nangis)
  • :P atau :-P = Menjulurkan lidah
  • :X atau :-X = Kiss and Hug (Peluk cium)
  • :/ atau :-/ = Confused (Bingung)
  • :O atau :-O = Screaming, Get Shocked(Teriak, Kaget)
  • O:) atau O:-) = Dizzy (Pening)
  • :"> = Ashamed (Malu)
  • ;) = Flirting, blinking eye (mengerdipkan mata)
  • @WRK = At work (Sedang kerja)
  • 2bctnd = To be continued. (Bersambung)
  • 2d4 = To die for (Sangat berharga)
  • 2g4u = Too good for you (Terlalu bagus untukmu)
  • 2Ht2Hndl = Too hot to handle. (Tak bisa dipegang)
  • 2l8 = Too late (Terlambat)
  • 2WIMC = To whom it may concern (Kepada yang berkepentingan)
  • 4e = Forever (Selamanya)
  • 4yeo = For your eyes only (Rahasia)
  • Note: (Catatan)

Artikel ini saya peroleh dari internet, maksud saya mengambil artikel ini adalah agar kita sama-sama mengetahui bahasa gaul pada sebuah SMS yang mungkin sewaktu-waktu bisa kita gunakan.

Berikut contoh SMS bahasa Indonesia

Terkadang pemakaian kata yang tak baku di dalam memanfaatkan layanan sms sering kali menimbulkan keraguan atau makna ganda bagi si penerima, tak heran pesan yang kita kirim lewat sms bisa menghasilkan arti yang berbeda dari yang kita maksutkan, mungkin bagi mereka yang mengerti mungkin dengan mudah ia dapat mengartikannya, tapi bagi mereka yang baru pertamakali melihat singkatan seperti ini mungkin ia akan akan bertanya-tanya apa maksut yang hendak di sampaikan oleh si pengirim.

Contohnya saja adalah :

  • KTG KMU DI SKLH
    PD TGL 120307 SSDH
    ISTHT JAM 11.00

Bagi si penulis mungkin dengan mudah ia dapat mengartikan yaitu, ” Kutungu kamu di sekolah pada tanggal 12-03-2007 sesudah istirahat jam 11.00.” Tapi bagi mereka yang tidak mengerti mungkin ia akan kesulitan dalam mengartikannya atau dari singkatan-singkatan di atas akan lahir arti yang berbeda-beda.

SMS (Short Message Service) Dari Teman Dekat

  1. *PENGUMUMAN*
    Bg wrg msyrkt tlngpdng dhrpkn tuk brht2 jk kluar mlm, tlh d tmkn krbn MTILSI brnm MARTA asl wrg tlngpdng. Marta trptng2 mnjd 8 bgian. Ptngnny dtmkn d dkt alfa bndng agng, dkt alfa n indo mart psr tlngpdng. N yg lbh mnghbhkn dtmkn jg ddkt pos polsi tlngpdng.
  2. Stlhdsldkolhphkygbrwjb, trnyt nm aslkrbntsb a/…..,,.??????
  3. “MARTABAK”
    Bys 5 rb
    Spcial 20 rb.
    (Triyana, Mahasiswa STKIP jum’at tanggal 11 maret 2011 pukul20 : 01)
  4. HIBURAN…
    IV fkt yg blm qm kthui
    FktI : qm gx bs mnynth smua gi2 mu dg ldh mu
    FktII : stlh mmbc fkt I qm dg bdohny mmprktknx..
    He,, he,, he,,.

    Ngku j dueh,,.

    FktIII : stlh bc fkt k II qm trsnyum n htmu brkt “ sial q dkrjain”. Wk wk, wk,, eakhaaaan?. Dan
    Fkt IV : stlh qm bc fkt III qm brniat u/ ngrmn sms nie k tmn mu yg ln tuk ngrjain mrk sprt qm d krjain olh q ha,, ha,, ha,,

    (Puji, Mahasiswa STKIP, kamis 13 maret 20011 pukul 21:19)
  5. .. pagiiiiii..
    .. permissii..
    .. maav gnggu iia
    ..cma skdr mux ngcii teu,,
    Nii numz q yg bruu, yg lain aps j, cz dh pdrsx.. mkch
    (Indri, Mahasiswa STKIP jum’at tanggal 18 maret 2011 pukul 07:19)
  6. *Tes IQ*
    nA+92 >lo2o292
    A)AdM9M pnAb92
    Zmz
    Nim79) nqbib
    …..Ay m9792

    Bz bc gx? Kl gx bs hdpkn hp k dpn crmn, meet mncb hag hi hihi.

    (Halimah, Mahasiswa STKIP minggu tanggal 27 maret 2011 pukul 18:23)

    Maksud dari SMS (Short Message Service) di atas adalah:

    “Sesosok setan sedang membaca sms di depan cermin seremya”. Makna dari tes logika itu diperoleh setelah penulis menghadapkan handpone ke depan cermin, maka teks SMS (Short Message Service) akan terbalik dan diperoleh rumus sebagai berikut.

    Perhatikan rumus berikut: dibaca dari kanan

    (n=n A=a +=t 9=e 2=s, >l=k o=o 2=s o=o 2=s 9=e 2=s)
    (A=a )= c A=a d=b M=m 9=e M=m p=g n=n A=a b=d 9=e 2=s)
    Zmz
    (N=n i=I m=m 7=r 9=e )=c, n=n q=p b=d i=I b=d)
    (A= a y=y m=m 9=e 7=r 9=e 2=s)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bahasa gaul rupanya tidak hanya menarik buat para penggunanya, tapi juga menarik untuk diseminarkan. Buktinya pernah digelar acara diskusi "Bahasa Slang, Bahasa Gaul dalam Dinamika Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing" di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Bisa saja istilah-istilah gaul dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang akan diterbitkan. Di samping itu, Pusat Bahasa Depdiknas pun akan mengeluarkan KBBI yang hanya memuat istilah-istilah baku. Dengan kata lain, kalau inisiatif ini terlaksana akan ada dua versi KBBI.

Salah satunya akan mencantumkan istilah-istilah gaul. Rencana Pusat Bahasa mencantumkan istilah gaul dalam KBBI bukan omong kosong. Indikasinya sudah terlihat. Beberapa bulan lalu lembaga ini pernah merilis tentang asal-usul istilah gaul. Dari istilah nih ye, memble, kece, bo, nek, jayus, jaim, sampai gitu loh Hebat kan mereka bisa menemukan siapa saja orang pertama yang menciptakan/menggunakan atau memopulerkan istilah-istilah tersebut. Nah, kita masih ada waktu setahun lebih untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk dicantumkan dalam KBBI. Coba saja kita lihat bahasa gaul Mahasiswa STKIP pasti menarik.

5.2 Saran

Penggunaan bahasa yang gaul tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Yang terpenting adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami masyarakat sekitar kita. Kita sendiri sering menggunakannya dalam obrolan sehari-hari dengan teman-teman. Sebagai anak gaul, ya kita sih senang-senang saja menggunakan kosakata baru yang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tapi bagaimana dengan kita sebagai mahasiswa STKIP yang mengambil program jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Benarkah kita sudah baik memakai bahasa yang kita pelajari? Jangan merusak bahasa ya!

 

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahsa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Pateda, Mansur.1989. Analisis Kesalahan. Ende: Nusa Indah.

Tarigan, H.G., dan Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Bandung.

Sumber On Line [Tersedia]: http://andriew.blogspot.com/2011/02/tinjauan-sosiolinguistik-bahasa-alay.html. Asses [Tanggal 16 Juni 2011]

Sumber On Line [Tersedi]: http://lupherblueniz.blogspot.com/2010/03/definisi-alay-menurut-para-ahli-kamus.html. Asses [Tanggal 16 Juni 2011]

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Blogger Indonesia | Bloggerized by Pratama