Jumat, 10 Januari 2014

Makalah Analisis Bahasa Alay Pada Pengguna Facebook

Posting sebelumnya : Makalah Pemakaian Bahasa Gaul Di Kalangan Remaja

BAB I
PENDAHULUAN


Majunya perkembangan teknologi di Indonesia menyebabkan berkembangnya pula cara berkomunikasi bagi masyarakat. Semakin majunya media komunikasi di Indonesia tidak hanya dirasakan oleh kalangan orang dewasa saja namun semua kalangan masyarakat dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas ikut merasakannya. Berawal dari pager hingga sekarang keluaran handphone sudah sangat beragam dengan harga yang terjangkau.

Tidak hanya media handphone alat komunikasi yang berkembang pesat. Dewasa ini perkembangan internet sangat melesat jauh. Tidak lagi sebagai media browser, internet kini sebagai media komunikasi yang maju. Social Network atau Jejaring sosial di dunia maya kini makin menyebar layaknya jamur. Friendster, Koprol, Tumblr, Plurk, Facebook, Twitter dan banyak lagi macamnya. Umumnya kalangan remajalah yang aktif menggunakan sarana jejaring sosial ini.

Kini bahasa gaul yang kian santer digunakan para remaja dalam berkomunikasi. Hal ini ikut pula dapat merusak tatanan bahasa indonesia melenceng dari kaedah yang seharusnya. Namun bahasa gaul masih bisa di tolerir karena masih dapat dibaca dengan jelas hanya mungkin yang tidak mengerti artinya pasti akan bertanya-tanya apa yang dimaksudkan dari kata tersebut.

Penulisan dalam berkomunikasi ala remaja pun kini jadi sorotan. Penyingkatan kata yang diawali dari pengetikan saat mengirim SMS (Short Message Service) . Hal itu bisa di maklumi karena namanya saja short maka character yang disediakan terbatas. Hingga akhirnya para remaja makin beraksi dengan penulisan besar kecil penyingkatan yang berlebihan sehingga sulit dibaca sampai pengubahan abjad menjadi huruf lain yang sulit dicerna.

Dengan alasan itulah penulis menyusun karya tulis yang berjudul “KREATIFITAS ANAK BANGSA YANG MERUSAK BAHASA INDONESIA” . Banyak kontroversi yang terjadi di dunia maya perkara kreatifitas anak bangsa ini. Kreatifitas merupakan hasil dari suatu ide cemerlang yang menghasilkan karya positif. Namun bahasa indonesia yang dirubah-rubah ini yang sering disebut bahasa ‘alay’ bukanlah suatu kreatifitas yang positif. Output yang dihasilkan malah menjadi negatif. Dari seringnya remaja berbahasa ‘alay’ ditakutkan akan menjadi kebiasaan yang buruk dalam penulisan bahasa indonesia yang formal. Hal ini dapat merusak EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Pengambilan tema ini bertujuan agar kalangan muda yang biasa berbahasa ‘alay’ dapat sadar dan memperbaiki diri bahwa bahasa indonesia tidak harus dirubah-rubah sesuka hatinya.

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Bahasa Indonesia di Dunia Maya

Seperti apa yang telah dibahas sebelumnya mengenai EYD. Maka kini kita telah paham seperti apa penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Hal yang sangat sepele ini justru malah yangn sering kita abaikan dan malah menjadi kebiasaan yang buruk. Mungkin tidak ada masalah jika kita gunakan bahasa indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah EYD namun lain hasilnya apabila kita gunakan di saat pengerjaan karya tulis atau undangan resmi yang diwajibkan menggunakan bahasa indonesia yang formal. Berbagai macam cara komunikasi yang kini kian mudah dilakukan, sms contohnya. Seringkali kita mendapatkan sms dari teman atau kerabat lingkungan sekitar. Short Message Service. Itulah kepanjangan dari sms. Merupakan pesan yang dikirim melalui handphone yang berisikan hanya 160 character. Hal tersebut yang menyebabkan banyak orang melakukan penyingkatan kata. Umumnya kita temui pengirim sms menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan oleh banyak orang. Dengan penulisan seperti “gg”, “ea”, “xmx” , itu mengartikan bahwa gg = tidak , ea = iya , xmx = sms.

Bahasa tersebut sangat lazim digunakan oleh kebanyakan remaja di Indonesia karena mungkin mereka berpikir bahwa mereka menggunakan bahasa tersebut merasa mereka merupakan anak yang notabene ‘Gaul’. Penulisan yang besar kecil, mencampurkan angka dan huruf menjadi satu kesatuan hingga pengubahan abjad yang tidak seharusnya sepert : CpA s1h iAn9 mZ qWu ? , itu mempunyai arti yaitu, siapa sih yang sms aku? Memang tidak semua remaja Indonesia menggunakan bahasa yang tidak lazim itu. Mereka yang menganggap dirinya ‘keren’ dan ‘gaul’ tersebut hilang kesadaran dan semakin jatuh saja pendidikan tentang berbahasa indonesia yang baik dan benar. Dari hal kecil ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan akan sulit saat menyusun skripsi serta penulisan bahasa indonesia yang diwajibkan menggunakan kalimat yang sesuai EYD.

Di sisi lain, remaja Indonesia yang merasa ‘sehat’ dari bahasa yanng tidak lazim tersebut menyebut penggunaan bahasa si remaja yang merasa ‘gaul’ dengan julukan bahasa ‘alay’ . Alay diambil dari sebuah singkatan dari Anak Layangan. Yang artinya anak kampung. Bahasa ‘alay’ kian menjadi topik hangat saat menjamurnya social network yang di duga sarana ajang pengembangan bakat para remaja untuk mengukir kata kata dalam bahasa yang tidak lazim, yakni bahasa ‘alay’ . Sangat banyak orang ‘alay’ ditemukan di fb. Berbagai kosakata baru dibuatnya sampai membuat orang yanng sehat perlu waktu yang lama untuk memahami apa maksud dari tulisannya. Seorang pemerhati linguistik mengimbau kalangan pendidik untuk tidak gelisah berlebihan karena menganggap perkembangan "Bahasa Alay" dapat merusak Bahasa Indonesia.

"Bahasa alay yang kian banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia ini hanya punya syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia apabila digunakan pada media yang tidak pada tempatnya," kata Suleman Bouti dari Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Gorontalo, Jumat.

Dia melanjutkan, bahasa kawula muda itu akan mengancam Bahasa Indonesia jika digunakan pada forum resmi seperti seminar, perguruan tinggi, sekolah atau dalam tata cara surat menyurat resmi di perkantoran. Namun jika sekedar hanya diigunakan sebagai bahasa pergaulan di media baru yang memilih cara interaksi baru seperti jejaring sosial facebook atau twitter, maka tak ada alasan untuk mengkhawatirkan Bahasa Alay. "Biarkan bahasa gaul itu berinteraksi pada tempatnya, malah, keberadaannya dapat memperkaya kajian para ahli linguistik," kata Suleman, yang tengah menyusun disertasi mengenai penggunaan bahasa gaul di jejaring sosial. Oleh karena itu, demikan Suleman, tidak perlu mengambil langkah berlebihan dalam melindungi Bahasa Indonesia.

"Bahasa Indonesia justru akan teruji dan berkembang sesuai jamannya, dengan adanya berbagai ariasi bahasa di sekitarnya," tandasnya. Kita sebagai penerus bangsan indonesia yang baik dan benar harus melestarikan bahasa ibu kandung dengan sekuat tenaga. Sangat prihatin jika melihat perkembangan jejaring sosial seperti facebook. Berikut contoh alay yang beredar di facebook.

Mungkin butuh waktu yang lama agar dapat mencerna nama akun pengguna facebook di atas dan malah keburu malas untuk membacanya lebih lanjut. Beginilah kehidupan di dunia maya yang sangat memprihatinkan. Ini hanya salah satu contoh kecil yang menggunakan bahasa tidak lazim oleh remaja Indonesia. Memang tidak ada larangan atau undang undang yang melarang menggunakan bahasa ‘alay’ di dunia maya. Namun alangkah lebih baiknya apabila kita tidak membuat buat bahasa yang aneh dan melahirkan bahasa baru yang sudah jelas sangat merusak bahsa indonesia.

Berbagai macam kosakata baru dilahirkan oleh para ‘alayers’ . Berikut yang bisa saya jabarkan .

• Gue : W, Wa, Q, Qu, G,Quw
• Lo/kamu : U,
• Rumah : Humz, Hozz
• Aja : Ja, Ajj
• Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
• Tuh : Tuwh, Tuch
• Deh : Dech, Deyh
• Sempat : S4
• Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
• Dulu : Duluw
• Chat : C8
• Tempat : T4
• Add : Et, Ett
• Banget : Bangedh, Beud, Beut
• Ini : Iniyh, Nc• Boleh : Leh
• Baru : Ru
• Ya/Iya : Yupz
Ia, Iupz
• Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug• Nih : Niyh, Niech, Nieyh
• Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo
• Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
• Hai : Ui
• SMS : ZMZ, XMX, MZ
• Mengeluh : Hufft
• Kurang : Krang, Krank
• Tau : Taw, Tawh, Tw
• Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
• Sorry : Cowwyy, Sowry
• Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
• Kakak : Kakagg
• Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
• Kenal : Nal
• Buat : Wat, Wad• Cewek : Cwekz
• Cowok: Cwokz
• Bokep : Bokebb
• Sih : Siech, Sieyh, Ciyh
• Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
• Imut : Imoetz, Mutz
• Loh : Loch, Lochkz, Lochx
• Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
• Karena/Soalnya : Coz, Cz
• Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
• Punya : Pya, P’y
• Pasti : Pzt
• Anak : Nax, Anx, Naq
• Cuekin : Cuxin
• Curhat : Cvrht
• Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
• Makan : Mumz, Mamz
• Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
• Terus : Rus, Tyuz, Tyz
• Dong : Dumz, Dum
• Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
• Sayang : Saiank, Saiang, chynk.
• Kalau : Kaluw, Klw, Low
• Setiap : Styp
• Lupa : Lupz
• Udah : Dagh

Umumnya huruf ‘k’ diubahnya menjadi ‘q’ , ‘s’ diubah menjadi ‘c’ atau ‘z’ , huruf ‘g’ diubah menjadi ‘k’ , huruf ‘r’ menjadi ‘y’, dan masih banyak lagi. Intinya para remaja mengubah dan memperbaharui kosakata dengan kemauannya sendiri.

2.2 Perkembangan Bahasa Gaul

Bahasa gaul merupakan bahasa ABG ( Anak Beranjak Gede ) yang biasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970. Awalnya bahasa ini dikenal sebagai “bahasanya anak jalanan / bahasa preman” karena biasanya digunakan oleh para preman sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri. Belakangan bahasa ini menjadi populer dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain karena sering digunakan oleh para remaja untuk menyampaikan suatu hal secara rahasia (tanpa diketahui guru dan orang tua mereka), juga banyaknya media (televisi, radio, film, majalah, dan lain-lain) yang menggunakan kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi sangat populer.

Bahasa gaul terus berkembang biak mengikuti perkembangan zaman. Dari masa ke masa makin banyak istilah-istilah baru. Istilah lama yang kini jarang terdengar tanpa sadar telah tidak laku lagi akibat munculnya istilah baru yang lebih ‘in’. Tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti dengan istilah lain yang lebih “funky”. Kata-kata tersebut biasanya merupakan bahasa daerah yang dipelintir atau dipelesetkan artinya. Ada juga kata yang posisi konsonan dan vokalnya diubah sedemikian rupa, menimbulkan bunyi baru yang cukup unik dan lucu kalo didengar.

  1. Jayus
    Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang pelukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.
  2. Garing
    Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
  3. Unyu
    Memang untuk yang bukan pengguna twitter istilah ini terasa awam. Karena unyu berkembang pesat di twitter. Istilah ini kian sering digunakan. Unyu sendiri sebetulnya tidak mengandung arti. Hanya saja sering diucapkan saat kita mendengar sesuatu yang lucu dan menggemaskan.
  4. Ember
    Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
  5. Secara
    Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena / Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan).

    Contoh pemakaiannya :
    Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
    Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
  6. Woles
    Makin kreatifnya anak bangsa. Kini membaca tidak lagi dari kiri ke kanan melainkan dari kanan ke kiri. Woles merupakan pembalikan dari kata bahasa inggris yaitu slow. Agar lebih enak diucap maka yang digunakan bukanlah wols namun woles. Itu mengartikan santai saja, tenang saja, jangan panik.

  7. Yoiyoi
    Mempunyai artian menyanggupi sesuatu. Diambil dari kata ‘iya’. Mengalami plesetan menjadi yoi, dan yang kini sering didengar ialah yoyoi. Masih banyak lagi sebetulnya untuk mengungkapkan suatu kesanggupan. ‘yongkru’ ‘yoha’ ‘yoi mamen’.

  8. Capcus
    Saat kita akan berangkat ke suatu tempat maka akan sering mengucapkan ‘capcus yuk ah’ yang bisa diartikan berangkat. Bahasa gaul kini tidak hanya digunakan oleh para ABG, orang yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi pun suka menggunakan bahasa gaul. Mengapa demikian, karena bahasa gaul sudah beredar sejak tahun 1970-an sehingga yang dahulu berjaya menggunakan bahasa gaul dan kini telah berumur pun akan menjadi kebiasaan hingga di usia tua.

Tidak ada larangan menggunakan bahasa gaul. Bahasa ini memang tidak tersedia di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada tahun 1999, artis kenamaan Debby Sahertian malah menerbitkan suatu buku yang berjudul ‘Kamus Bahasa Gaul’. Berisi tentang daftar istilah yang digunakan oleh para remaja. Tidak jauh beda dengan yang sebelumnya kita bahas.  Perkembangan bahasa gaul akan tetap terus berkembang mengikuti bergulirnya zaman.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab- bab terdahulu maka selanjutnya penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut.

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai permasalahan penggunaan bahasa indonesia yang kini kian memburuk saja, penulis membuat kesimpulan yang bisa di jabarkan menjadi beberapa poin sebagai berikut.

  1. Remaja Indonesia kurang mencintai bahasa asli indonesia sehingga lebih cenderung menggunakan bahasa yang dibuatnya sendiri yang sedang populer dan dijadikan bahasa sehari-hari.
  2. Para generasi muda menyalah gunakan kemampuan kreatifitasnya kearah yang negatif yakni merubah-rubah kosakata bahasa indonesia menjadi sukar dibaca dan dimengerti oleh kaum awam.
  3. Perhatian para remaja akan pentingnya menggunakan bahasa indonesia sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan sangat kecil sehingga saat dibutuhkan penggunaan bahasa indonesia yang formal mengalami kesulitan.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memajukan perhatian remaja akan pentingnya berbahasa yang baik dan benar antara lain :

  1. Memberikan penyuluhan dengan konsep menarik tidak terkesan monoton akan penjelasann mengenai penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD paling tidak menggunakan bahasa yang lazim serta mudah dibaca.
  2. Peringatan di dunia maya akan larangan menggunakan berbahasa ‘alay’ agar para pengguna bahasa tidak lazim tersebut dapat segera sadar dan memperbaiki cara penulisan kalimat yang mereka gunakan menjadi baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Soewandi. 1975. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta : Balai Pustaka.
http://superboyz.wordpress.com/2010/09/29/perbandingan-bahasa-alay-dengan-bahasa- indonesia/ (19 Juni 2011)
http://www.suaramedia.com/berita-nasional/31502-qbahasa-alayq-dinilai-merusak-bahasa-indonesia.html (19 Juni 2011)
http://jatim.vivanews.com/news/read/189958-bahasa--alay--cemari-bahasa-indonesia ((19 Juni 2011)
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=222009428 (19 Juni 2011)
http://koranbaru.com/40-istilah-bahasa-gaul/ (19 Juni 2011)
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php (19 Juni 2011)

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Blogger Indonesia | Bloggerized by Pratama