Jumat, 24 Januari 2014

Menulis kreatif - Nada dan Perasaan

Menulis kreatif - Nada dan Perasaan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Nada dan Perasaan

Nada dan perasaan yang dikemukakan penyair melalui puisi-puisi pamflet kiranya sesuai dengan sifat sebuah pamflet. Penyair merasa tidak setuju dan tidak puas dengan keadaan masyarakat yang dihadapi. Namun demikian sesuai dengan hakekat karya sastra,kenyataan yang digambarkan yang berhubungan dengan masyarakat itu adalah kenyataan sekunder,yakni kenyataan menurut sudut pandangan dan visi penyair. Perasaan tidak puas itu menghasilkan kritik yang keras. Oleh karenanya puisi-puisi dalaam PPDP ini bernada menghasut pembaca agar ikut tidak puas kepada kenyataan(sekunder)sejarah yang dipaparkan penyair.

Nada paling keras yang dikemukakan penyair adalah didalam puisi-puisi yang menyuarakan kritik dalam bidang pendidikan dan kritik tentang ketidakadilan. Hal ini sesuai dengan ungkapan yang dikemukakan penyair dalam pembukaan puisinya :

Aku mendengar suara / jerit hewan yang terluka / ada orang memanah rembulan / ada anak burung terjatuh dari sarangnya / orang-orang harus dibangunkan / agar kehidupan bisa terjaga..

Dalam kutipan terseebut nyata bahwa tema sentral puisi-puisi dalam PPDP adalah mengungkapkan “ jerit hewan yang terluka”. Karenanya oroan-orang harus disadarkan. Mereka tidak boleh terlena dalam bualan mimpi. Mereka harus menyadari ketidakadilan pendidikan dan ekonomi. Sebab itulah, puisi-puisi kritik dan hasutan tentangkeduanya mempunyai nada keras. Karena kekerasan nada kritiknya, penyair tidak segan-segan menggunakan kata-kata tabuh.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Blogger Indonesia | Bloggerized by Pratama