Kamis, 09 Januari 2014

Makalah Pemakaian Bahasa Dalam Sms Dikalangan Remaja

Posting sebelumnya Makalah Analisis Penggunaan Bahasa Alay

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya manusia merupakan suatu makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bahasa baik lisan maupun tulisan guna bergaul dengan manusia lain, baik untuk menyatakan pendapatnya, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingannya sendiri maupun kelompok atau kepentingan bersama. Peranan bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain dalam suatu masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mustakim (1994 : 2) bahwa bahasa sebagai alat komunikasi digunakan oleh anggota masyarakat untuk menjalin hubungan dengan masyarakat lain yang mempunyai kesamaan bahasa. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan dengan manusia lainnya, walaupun latar belakang sosial dan budayanya berbeda. Oleh karena itu, fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk berkomunikasi (P.W.J. Nababan, 1993 : 40), yaitu alat pergaulan dan perhubungan sesama manusia sehingga terbentuk suatu sistem sosial atau masyarakat. Bahasa sebagai bagian dari masyarakat merupakan gejala sosial yang tidak dapat lepas dari pemakainya. Sosiolinguistik sebagai cabang ilmu bahasa merupakan interdisipliner ilmu bahasa dan ilmu sosial, berusaha menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakaian di dalam masyarakat.

Seiring perkembangan zaman, teknologi dalam berkomunikasi pun mengalami kemajuan yang pesat. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatapan langsung. Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat berkomunikasi secara primer maupun sekunder. Proses komunikasi secara secara primer merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media (Onong Uchjana Effendy, 1999 : 11). Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa. Akan tetapi, tidak semua orang pandai mencari kata-kata yang tepat yang dapat mencerminkan perasaan yang sesungguhnya.


Berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia mengalami kemajuan. Tidak hanya dengan bertatap muka saja orang dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan dengan berbagai alat komunikasi yang canggih seseorang dapat berkomunikasi selayaknya berhadaphadapan dengan lawan bicara seperti percakapan biasa yaitu melaui media telepon genggam atau handphone (HP). Seseorang dapat menggunakan media kedua dalam berkomunikasi Karena adanya kecanggihan teknologi misalkan melalui HP, televise, radio, dan lain sebagainya. Proses komunikasi seperti hal tersebut merupakan proses komunikasi secara sekunder, yakni proses penyampaian komunikasi oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai madia kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama (Onong Uchjana Effendy, 1999 : 16).


Adanya peranan media, yakni media sekunder seperti HP, dalam komunikasi tidak perlu bertatap muka langsung maka komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya tentang berbagai hal yang tentu saja melalui bahasa. Oleh karena itu, terjadilah efesiensi dalam berkomunkasi.yang tidak terpancang pada jarak dan waktu.


Gejala kontemporasi bahasa yaitu berubahnya serta berkembangnya bahasa sesuai situasi dan kondisi merupakan konsekuensi dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan bagian dari budaya masyarakat. Masyarakat menggunakan lambang-lambang bahasanya berdasarkan pengalaman dan pemikiran manusia yang memang terus berkembang. Perkembangan masyarakat dan perubahan budaya menyebabkan timbulnya berbagai macam variasi atau keragaman bahasa, termasuk munculnya kosakata baru. Oleh sebab itu, penulis membuat makalah dengan judul “Kajian pemakaian SMS dikalangan remaja masa kini”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, agar penelitian ini jelas dan lebih terarah maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah wujud pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan remaja masa kini?
  2. Hal-hal apa sajakah yang melatarbelakangi pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan para remaja masa kini?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas mengenai :

  1. Wujud Pemakaian bahasa dalam SMS dikalangan remaja masa kini.
  2. Hal-hal yang melatarbelakangi pemakaian bahasa dalam SMS remaja masa kini.

D. Manfaat Penulisan Makalah

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah teori yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam SMS.
  2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai adanya faktor-faktor sosiolinguistik yang di terapkan pada pemakaian bahasa dalam SMS.
  3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai bahasa dalam SMS yang digunakan dalam berkomunikasi.
  4. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi maupun bahan pijakan kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian lanjutan.

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Peranan dan Fungsi Bahasa

Bahasa adalah system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang sudah memiliki makna dan bersifat arbitrer (manasuka), konvensional, universal, unik, produktif, variatif, dinamis yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi.

Bahasa berperan sebagai jembatan makna atau gagasan yang ingin disampaikan. Selain itu juga bahasa berperan sebagai bahsa nasional atau bahasa persatuan dan sebagai bahsa negara.

Fungsi bahasa, diantaranya :

  • Sebagai alat komunikasi antara sesame manusia
  • Sebagai bahasa resmi negara
  • Sebagai bahsa pengantar di dunia pendidikan
  • Sebagai bahasa perhubungan dalam hal mewujudkan kepentingan nasional
  • Sebagai bahsa pengembang ilmu pengetahuan teknologi dan budaya

B. Faktor Pengaruh Pemakaian Bahasa dalam SMS

Bahasa sebagai bagian dari masyarakat merupakan gejala sosial yang tidak dapat lepas dari pemakainya. Sosiolinguistik sebagai cabang ilmu bahasa merupakan interdisipliner ilmu bahasa dan ilmu sosial, berusaha menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakaian di dalam masyarakat. Pemakaian bahasa dalam masyarakat selain dipengaruhi faktor-faktor linguistik juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistik. Faktor-faktor nonlinguistik yang berpengaruh itu antara lain; status sosial, tingkat ekonomi, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Sedangkan faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa adalah siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kapan, di mana, kepada siapa, dan mengenai apa (Suwito, 1991 : 3). Mengingat bahasa sebagai alat komunikasi, maka sesuai dengan keperluannya maka bahasa dipakai dalam berbagai jenis kegiatan yang tergantung pada fungsi dan situasinya seperti di kantor, di stasiun, di ruang kuliah, dan sebagainya. Fungsi dan situasi tersebut akan menimbulkan variasi. Pemilihan variasi yang berdasarkan pada fungsi dan situasi bahasa dapat menimbulkan munculnya ragam bahasa. Pemilihan terhadap ragam bahasa dipengaruhi oleh faktor kebutuhan penutur atau penulis akan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi (Sugihastuti, 2005 : 123).

 

C. Ragam Bahasa SMS yang digunakan Remaja Masa Kini

Demikian halnya di lingkungan para remaja, di sekolah-sekolah selalu berkomunikasi dengan remaja lainnya. Selain berkomunikasi secara lisan para remaja juga berkomunikasi melalui tulisan SMS, apabila mereka tidak dapat saling bertemu melalui tatap muka. Mengingat HP merupakan media yag efektif dalam berkomunikasi melalui SMS (Short Message Service) yang relatif murah, maka SMS pun efektif dan efisien dalam menjalin suatu komunikasi antar mahasiswa. Dalam berkomunikasi melalui SMS, pemakai SMS harus menuliskan pesan yang berjumlah 160 karakter. Keterbatasan jumlah karakter dalam sekali kirim akan menimbulkan suatu keragaman berbahasa dalam ber-SMS, karena selain disebut anak muda, mereka juga sering menggunakan bahasa yang selalu mengikuti perkembangan. Sebagai mahasiswa yang kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia yang paling tidak mengetahui seluk-beluk mengenai penggunaan bahasa, maka bahasa yang digunakan dalam ber-SMS pun mempunyai suatu variasi atau keragaman tersendiri yang menimbulkan suatu keuikan dalam berbahasa. Pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah ketatabahasaan serta penggunaan simbol-simbol ekspresi atau disebut emoticon menimbulkan suatu keunikan tersendiri dalam berkomunikasi berbentuk bahasa tulis melalui media handphone/HP.

Contoh umum emoticon atau simbol yang sering digunakan dalam ber- SMS adalah : -) yang artinya “Si pengirim pesan sedang senang” atau juga simbol : -( yang menandakan si pengirim pesan sedang sedih. Selain digunakan sebagai ekspresi wajah atau ekspresi keadaan diri saat ber-SMS, penggunaan simbol ekspresi melalui berbagai tanda baca digunakan untuk menghemat pemakaian karakter. Keterbatasan karakter dalam ber-SMS maka pengirim SMS juga berusaha kreatif dengan menciptakan singkatan-singkatan yang unik. Sekarang ini singkatan yang lazim digunakan adalah singkatan umum yang diadopsi dari bahasa Inggris dan diadaptasi dari istilah yang digunakan pengguna fasilitas chatting di internet. Misalnya, C U (see you) artinya “sampai jumpa lagi”, Be4 (before) artinya “sebelumnya”. Istilah tersebut kerap digunakan dalam ber-SMS, karena pada awal perkembangannya, bahasa Inggrislah yang sering dipergunakan dalam komunikasi chatting. Namun, dalam perkembangannya singkatan dalam bahasa Indonesia juga sangat kerap digunakan oleh pengguna SMS.

Berikut adalah kata-kata yang lazim dipakai oleh komunitas alay:

Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendster/facebook/twitter)
Aja : Ja, Ajj
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
Anak : Nax, Anx, Naq
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Banget : Bangedh, Beud, Beut
Baru : Ru
Belum : Lom, Lum
Bokep : Bokebb
Boleh : Leh
Buat : Wat, Wad
Cakep : Ckepp
Cape : Cppe, Cpeg
Cewek : Cwekz
Chat : C8
Cowok : Cwokz
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht
Deh : Dech, Deyh
Dong : Dumz, Dum
Dulu : Duluw
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Gue : W, Wa, Q, Qu, G
Hai : Ui
Halo : Alow
Imut : Imoetz, Mutz
Ini : Iniyh, Nc
Kakak : Kakagg
Kalau : Kaluw, Klw, Low
Kalian : Klianz
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Kan : Khan, Kant, Kanz
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Kenal : Nal
Keren : Krenz, Krent
Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo
Khusus : Khuzuz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Kurang : Krang, Krank (Crank?)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Lo/kamu : U
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Lupa : Lupz
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
Main : Men
Makan : Mumz, Mamz
Manis : Maniezt, Manies
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Mengeluh : Hufft
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Paling : Plink, P’ling
Pasti : Pzt
Punya : Pya, P’y
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Rumah : Humz, Hozz
Salam : Lam
Sayang : Saiank, Saiang
Sempat : S4
Setiap : Styp
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh
SMS : ZMZ, XMX, MZ
Sorry : Cowwyy, Sowry
Tapi : PPi
Tau : Taw, Tawh, Tw
Telepon : Tilp
Tempat : T4
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Tuh : Tuwh, Tuch
Udah : Dagh
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz

Contoh kalimat alay:

LupHz yOu„„
(love you, sayang kamu)
bU_bU„„„
(tidur)
qOh g Mo iDoP dLAM kmNfqAn……….
(aku ga mau hidup dalam kemunafikan)
TaKe mE 2 yOuR hEaRtZzz???
(take me to your heart, bawa aku ke dalam hatimu)
ckIdDDdddDDDd„„
(SAKIIIIIIT! -)
i tHinK……………..
(aku pikir…)

 

BAB III

PENUTUP

 
A. Simpulan

Jadi tragam bahasa yang digunakan dalam SMS dianggap telah melenceng dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Hal tersebut dipengaruhi factor linguistik dan nonlinguistik.

B. Saran

Diharapkan para remaja dapat menggunakan bahasa sesuai dengan ejaan yang disempurnakan walau dalam berSMS sekalipun karena keragaman bahasa bisa membuat bahasa Indonesia menjadi punah atau tidak digunakan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulan Media Grafika

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Blogger Indonesia | Bloggerized by Pratama